ADA APA DENGAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK?
Kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak di Indonesia memang bukan hal yang baru lagi, tapi justru makin memprihatinkan. Kasus kekerasan seksual terus menerus terjadi dan persebarannya merata di seluruh Indonesia. Tidak hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan. Begitu juga pelakunya bisa siapa saja dan kapan saja. Pelaku yang tidak bisa ditebak ini sangat beresiko akan menularkan IMS, HIV & AIDS kepada anak, karena HIV dan IMS beresiko tertular kepada siapa saja.
Menurut Komnas Perlindungan Anak, 65% dari semua pelanggaran terhadap anak itu adalah kejahatan dibidang seksual. Komnas Perlindungan Anak juga mengatakan, rehabilitasi untuk korban kekerasan seksual terhadap anak minimal dilakukan selama 1 tahun. Selain itu juga diperlukan pendampingan psikolog sehingga psikisnya tidak terganggu saat dewasa, atau untuk mencegah melakukan perbuatan serupa seperti yang pernah dialami.
BERAPA BANYAK KASUS KEKERASAN SEKSUAL YANG TERJADI?
Berdasarkan catatan Komnas Perlindungan Anak Indonesia pada tahun 2014, terdapat 342 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Data Polri tahun 2014 mencatat ada 697 kasus. Dari jumlah itu sudah ada 726 orang yang ditangkap. Data-data ini hanya sedikit dari sekian banyak kasus yang tidak dilaporkan.
APA PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK?
- Kesalahpahaman Penerimaan Informasi
Pelaku kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya orang dewasa, LBH Apik Jakarta juga mencatat pelaku kekerasan seksual adalah anak-anak dan remaja usia 10 – 17 tahun. Ini terjadi karena kesalahpahaman mereka menerima informasi dari teman dan juga internet tentang seksualitas yang idealnya informasi tentang seksualitas diberikan oleh orang tua dan guru di sekolah sejak dini sehingga bisa menghindari kesalahpahaman penerimaan informasi.
- Video dan Kisah-kisah Porno
Video porno menjanjikan hal-hal yang semu bagi penonton setianya, seperti anak-anak yang dengan mudahnya berhubungan seksual dengan orang dewasa tanpa ada paksaan dan kekerasan dan berakhir dengan kenikmatan yang tiada tara. Begitu juga kisah-kisah porno yang beredar bebas di internet yang menggambarkan mudahnya seseorang berhubungan seksual. Namun jika di dunia nyata, hal tersebut sangat bertolak belakang. Tiap anak tidak dengan mudah menerima perlakuan seperti itu, sehingga terjadi kekerasan seksual. Belum lagi dengan akhir dari perlakuan kekerasan seksual tersebut yang dapat menimbulkan trauma fisik dan psikologis.
- Penyalahgunaan Teknologi Informasi
Mudahnya seseorang menggunakan internet dan segala aplikasi chat-ing serta media sosial yang bisa digunakan dimana saja, kapan saja, dan juga oleh siapa saja menjadikan seseorang dengan mudahnya seseorang berkenalan dan memperdaya orang lain lewat media sosial.
- Anak Tidak Memahami Bagian Tubuhnya
Minimnya pengetahuan seorang anak tentang area seksualnya yang semestinya tidak bisa disentuh oleh sembarang orang menyebabkan anak mudah mengalami kekerasan seksual. Perlu edukasi dan informasi minimal dari orang tua tentang bagian tubuhnya, fungsi-fungsinya, serta cara menjaganya.
dan masih banyak lagi faktor yang memang sengaja dilakukan ataupun karena adanya kesempatan.
Sumber: Komnas Perlindungan Anak Indonesia
Sumber gambar: www.google.com