PERLUKAH MENGENALKAN KONDOM PADA REMAJA?

APA ITU KONDOM ?

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang digunakan hampir di seluruh dunia. Kondom terbuat dari bahan karet lateks yang sudah teruji kualitasnya. Kondom bisa digunakan oleh siapapun yang sudah aktif seksual. Kebanyakan masyarakat mengetahui kondom itu hanya untuk laki-laki, namun sebenarnya kondom ada 2 jenis yaitu kondom untuk laki-laki dan kondom untuk perempuan. Cara kerja kondom wanita sama dengan cara kondom laki-laki, yaitu mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Tapi pada umumnya kondom yang sering digunakan dan lebih populer adalah kondom untuk laki-laki.

APA FUNGSI KONDOM ?

Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang mempunyai fungsi perlindungan ganda (double protection) yaitu : sebagai alat kontrasepsi dan sebagai alat pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV & AIDS. Jika digunakan secara benar dan konsisten, kondom sangat efektif untuk mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), IMS serta HIV & AIDS.

 PERLUKAH MENGENALKAN KONDOM PADA REMAJA ?

Kebanyakan masyarakat masih menganggap kondom sebagai alat yang berhubungan erat dengan hubungan seksual, maka mengenalkan kondom dengan tujuan mencegah penularan HIV pada remaja dinilai bukan solusi yang tepat.  Tetapi mari kita lihat kenyataannya, remaja bukanlah kelompok yang belum mengenal aktivitas seksual. Terbukti dari ditemukannya sejumlah kasus video hubungan seksual yang dilakukan oleh remaja SMP, SMA, dan Mahasiswa. Itu artinya, remaja pun sudah mengenal aktivitas seksual khususnya hubungan seksual walaupun kita sudah sibuk menutup-nutupi agar hubungan seksual jangan sampai ketahuan oleh remaja. Jadi jawabannya adalah perlu untuk diperkenalkan pada remaja.

 APAKAH SEMUA REMAJA HARUS DIPERKENALKAN DENGAN KONDOM ?

Walaupun memang ada remaja yang sudah melakukan hubungan seksual meski kita sudah tutup-tutupi tentang segala hal yang berbau hubungan seksual, tapi tidak semua remaja harus dikenalkan dengan kondom. Sebagian remaja ada yang digolongkan ke dalam kelompok rentan atau beresiko. Remaja dalam kelompok tersebut adalah remaja yang sudah mengenal aktivitas seksual, dan aktif melakukan hubungan seksual serta remaja yang menggunakan narkoba suntik. Remaja kelompok tersebutlah yang harus diberikan pengenalan kondom, karena kondom bisa melindungi mereka dari penularan virus melalui hubungan seksual yang bisa menyebabkan kematian.

TETAPI tidak semua remaja cocok diberikan pendekatan pengenalan kondom. Karena ada pula remaja yang masuk dalam kelompok umum, yaitu mereka dengan risiko sangat rendah hingga tidak berisiko. Remaja dalam kelompok umum ini, sebaiknya diberi pendekatan melalui edukasi tentang pencegahan HIV & AIDS secara berkesinambungan. Tujuannya, agar mereka bisa menjaga diri mereka sendiri tanpa melakukan aktivitas yang berisiko di kemudian hari. Jadi jawabannya, tidak semua harus dikenalkan dengan kondom dan cara menggunakannya, tetapi harus disesuaikan dengan kategori remaja tersebut.

KALAU REMAJA DIKENALKAN DENGAN KONDOM, BUKANKAH ITU MENDUKUNG REMAJA SEKS BEBAS ?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sering AYO UBUD dengar dari para guru dan orang tua. Stigma negatif tentang “mengenalkan kondom pada remaja berarti melegalkan seks bebas” memang masih saja melekat di masyarakat khususnya pada orang tua yang memiliki anak remaja, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kondom menjadi tabu untuk dibicarakan antara orang tua dan remaja. Perlu dipahami bahwa hubungan seksual itu merupakan hak dan pilihan setiap individu, sehingga seks bebas kini diganti dengan sebutan seks beresiko, karena remaja lebih sering melakukan hubungan seksual yang beresiko tertular IMS, HIV & AIDS, serta Kehamilan tidak Diinginkan. Sebenarnya mengenalkan kondom, bukan berarti melegalkan remaja bisa dengan bebas melakukan hubungan seksual pra-nikah dan beresiko. Mengenalkan kondom pada remaja bukanlah untuk melegalkan, tetapi untuk melakukan pencegahan dan bertujuan untuk mengedukasi remaja bahwa hubungan seksual harus dilakukan dengan tanggung jawab. Tidak asal-asalan hanya karena nafsu dan dorongan seksual, karena kita tidak bisa memungkiri ketika remaja memasuki masa pubertas, akan timbul dorongan seksual pada tiap individu. Mengenalkan kondom pun tidak asal-asalan, tetapi disesuaikan dengan kategori remaja beresiko dan tidak beresiko/umum.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *