Berbicara tentang remaja memang tiada habis. Masa remaja adalah masa dimana anak muda sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tentunya ini sekaligus menjadi hal baik dan buruk bagi remaja itu sendiri. Bagaimana jika yang diterima adalah pengaruh buruk?
Banyak hal yang terjadi akibat pengaruh buruk dikalangan remaja. Beberapa perilaku menyimpang tersebut sesungguhnya dapat dicegah apabila di arahkan dengan memberikan wadah untuk potensi-potensi yang dimiliki remaja. Misalnya perilaku tawuran dapat dicegah dengan mengarahkan remaja untuk menyalurkan potensinya di bidang ilmu bela diri. Karena selain mahir mengolah jurus, dalam bela diri tentu diajarkan kapan dan saat apa harusnya bela diri digunakan sehingga tidak bersifat merugikan.
Yang kedua adalah perilaku balapan liar. Hal satu ini dapat dicegah dengan mengarahkan remaja untuk berlatih di tempat khusus dengan perlengkapan aman dan pelatih professional sehingga tidak menimbulkan kecelakaan ataupun menganggu lalu lintas.
Nah apakah yang kita dapat simpulkan diatas?
Pengembangan potensi diri yang benar akan membawa dampak positif pada remaja. Lantas apa itu potensi diri?
Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
SEBERAPA PENTING CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA ?
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah cita-cita, khususnya tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Semakin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.
BAGAIMANA USAHA KITA DALAM MENCAPAI CITA-CITA ?
Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki kelebihan, hal tersebut sering kali disebut sebagai POTENSI DIRI. Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan benar potensi diri masing-masing. Setidaknya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri agar bisa mewujudkan cita-cita dengan baik, dengan kata lain, kemampuan diri tersebut dipelihara dan dikembangkan untuk mencapai tujuan masing-masing.
BAGAIMANA MEMAHAMI KELEMAHAN AGAR TIDAK MENGHAMBAT PENGEMBANGAN POTENSI DIRI ?
Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki kelemahan. Jika dibiarkan, kekurangan ini bisa mengganggu potensi diri dan tentu saja menghalangi tercapainya cita-cita. Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur terhadap kelemahan masing-masing untuk kemudian ditekan agar tak muncul dan tidak mengganggu pencapaian cita-cita.
BAGAIMANA PERAN REMAJA MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DAN MEMBANTU MENCAPAI CITA-CITA ?
Sahabat karib diperlukan setiap orang untuk membantu mewujudkan cita-cita, menggali potensi diri, dan mengurangi kelemahan. Mereka adalah teman yang bisa diajak berdiskusi, bertukar pikiran serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu semua bisa lebih mematangkan dan mendorong mewujudkan cita-cita dan sekaligus membantu mengatasi segala hal yang menghambatnya.
BAGAIMANA MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN YANG BAIK ?
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN. Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Tinjauan: Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah: Menimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko apa pun. Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.
Oleh: Luh Putu Mastaridevi
Youth Volunteer AYO Ubud